Memahami Aturan Dasar dalam SEO Untuk Membuat Konten yang Berkulita dan Teknik Rendering HTML
Search Engine Optimization (SEO) adalah salah satu aspek penting dalam dunia digital. Namun, aturan utama SEO sering kali diabaikan oleh banyak orang. Aturan pertama dan kedua dari SEO adalah: buat konten yang benar-benar baik. Jika manusia tidak tertarik untuk berinteraksi dengan konten Anda, maka Google juga tidak akan tertarik.
Di era machine learning dan komputasi kuantum, Anda tidak bisa hanya mengisi halaman dengan kata kunci dan berharap untuk meraih peringkat tinggi. Ketika Google pertama kali muncul pada akhir tahun 90-an, algoritma yang digunakan adalah PageRank, yang menilai relevansi dan peringkat pencarian berdasarkan jumlah tautan masuk ke sebuah situs. Namun, orang-orang dengan cepat belajar cara memanipulasi algoritma ini dengan menyebarkan backlink spam di seluruh internet untuk meningkatkan peringkat situs mereka.
Karena peringkat tinggi di Google bisa bernilai jutaan dolar, industri SEO pun muncul. Ada yang menggunakan teknik “white hat” (legal), “black hat” (ilegal), dan “grey hat” (campuran). Namun, industri ini dianggap semakin sulit karena teknologi Google semakin canggih. Ada lebih dari 200 faktor yang memengaruhi peringkat situs, dan sebagian besar berfokus pada seberapa berguna situs Anda bagi pengguna. Apakah pengguna langsung meninggalkan situs Anda atau mereka menghabiskan waktu lama di halaman Anda dan mengklik tautan lainnya?.
Konten adalah Raja
Aturan ketiga SEO adalah merender HTML yang dapat dipahami oleh bot. Konten utama Anda harus berada di dalam tag <body>. Ketika Google merayapi situs Anda, bot akan menggunakan elemen HTML semantik untuk memahami konten di halaman tersebut. Anda bisa menggunakan tag <article> untuk konten utama dan tag <h> untuk menandai kata kunci penting. Selain itu, pastikan HTML Anda mudah diakses dengan menggunakan tag alt pada gambar dan tag aria jika diperlukan.
Kecepatan Memuat HTML
Aturan keempat SEO adalah memastikan HTML Anda dimuat dengan cepat. Jika Anda memiliki gambar, gaya, dan JavaScript yang besar, baik pengguna maupun bot akan meninggalkan situs Anda. Namun, mencapai kecepatan yang optimal tidaklah mudah. Ada beberapa strategi rendering HTML yang dapat memengaruhi SEO, seperti client-side rendering, server-side rendering, dan static site generation.
- Client-Side Rendering: Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan interaktivitas tinggi, seperti yang dibangun dengan React atau Angular. Namun, karena konten utama dihasilkan oleh JavaScript, bot mungkin kesulitan memahami dan mengindeksnya.
- Server-Side Rendering: HTML dihasilkan di server setiap kali pengguna mengakses halaman. Ini bagus untuk SEO karena bot mendapatkan HTML yang sudah dirender sepenuhnya, tetapi kurang efisien karena server harus bekerja lebih keras.
- Static Site Generation: HTML dihasilkan sebelumnya dan disimpan sebagai file statis. Ini sangat efisien dan bagus untuk SEO, tetapi data bisa menjadi usang jika tidak diperbarui secara berkala.
Incremental Static Regeneration (ISR)
Salah satu teknik terbaru yang ditawarkan oleh framework seperti Next.js adalah Incremental Static Regeneration (ISR). Teknik ini memungkinkan Anda untuk menghasilkan halaman statis, tetapi memperbaruinya secara otomatis di latar belakang saat ada permintaan baru. Dengan demikian, Anda mendapatkan keuntungan dari kecepatan halaman statis sambil memastikan data selalu segar.
Masa Depan Pengembangan Web
Masa depan pengembangan web terletak pada hybrid rendering, di mana Anda dapat menggabungkan berbagai teknik rendering tergantung pada kebutuhan halaman tertentu. Misalnya, beberapa halaman bisa di-render secara statis, sementara yang lain menggunakan server-side rendering atau client-side rendering.
SEO bukan hanya tentang teknik dan trik, tetapi juga tentang membuat konten yang berkualitas dan memastikan situs Anda mudah diakses oleh bot dan pengguna. Dengan memahami aturan dasar SEO dan memilih strategi rendering yang tepat, Anda dapat meningkatkan peringkat situs Anda dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.
